DPD GMNI Sulut Serukan Soliditas Kader Dukung Kepemimpinan Risyad-Patra

Sulawesi Utara140 Dilihat

datatimes.id, Manado — Risyad Fahlefi dan Patra Dewa resmi terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) periode 2025–2028. Keduanya terpilih secara aklamasi dalam Kongres XXII GMNI yang berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (30/7/2025), dan dihadiri oleh 85 DPD dan DPC definitif serta 14 caretaker.

Kongres kali ini mengusung tema “Bersatu Melawan Penjajahan Gaya Baru”, menjadi panggilan ideologis sekaligus peringatan bahwa perjuangan kaum marhaenis belum usai. Bentuk penjajahan hari ini tidak lagi berbentuk senjata, melainkan melalui dominasi ekonomi, infiltrasi budaya, ketimpangan digital, dan sosial yang semakin nyata.

Dalam pidato perdananya, Ketum Risyad menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh kader. “Seluruh kader GMNI di seluruh wilayah NKRI harus menyelesaikan pendidikan Strata-1 sebagai tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang tua. Lebih baik lagi jika bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.

Menyambut terpilihnya pimpinan baru, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Sulawesi Utara (Sulut) pun menyampaikan ucapan selamat dan dukungan penuh.

Ketua DPD GMNI Sulut, Juan Ratu menyebut, terpilihnya Risyad-Patra adalah hasil dari proses panjang yang dinamis namun tetap dalam semangat kekeluargaan dan nasionalisme.

“DPD GMNI Sulut siap mendukung penuh kepemimpinan nasional ini. Kami percaya, di bawah komando Bung Risyad dan Bung Patra, GMNI akan semakin solid, militan, dan relevan dalam menjawab tantangan zaman,” ujar Juan.

Ia pula menyerukan kepada seluruh DPC se-Sulut dan seluruh kader untuk memperkuat barisan, meninggalkan ego sektoral, dan menolak intervensi pihak luar yang mencoba mengaburkan arah perjuangan organisasi.

“Kita tidak boleh lagi terjebak dalam konflik internal, apalagi dimanfaatkan oleh elit politik yang ingin menjadikan GMNI sebagai alat pencapaian ambisi pribadi,” tegasnya.

“Perjuangan hari ini adalah perjuangan ide, perjuangan kesadaran, perjuangan ekonomi kerakyatan, dan perjuangan membebaskan bangsa dari cengkeraman sistem yang menjajah dalam bentuk gaya baru. Maka hanya dengan persatuan, soliditas, dan kaderisasi yang ideologis, kita bisa menjawab tantangan tersebut,” lanjutnya.

Senada, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD GMNI Sulut, Isaac Sundah mengajak seluruh kader untuk menjadikan momentum kongres sebagai semangat kolektif gerakan.

“Melalui kongres ini, mari kita gelorakan semangat ‘Bersatu Melawan Penjajahan Gaya Baru’ bukan hanya sebagai tema, tapi sebagai arah gerak bersama membangun bangsa yang berdaulat, adil, dan merdeka sepenuhnya secara politik, ekonomi, dan budaya,” tandasnya.

Penulis: Anugrah Pandey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *